Negeri Sengkarut; Dimana kebudayaan yang dipimpin oleh napas kekuasaan memang terus mendidik kita menjadi binatang. Dunia politik, ekonomi, dan budaya dewasa ini sangat di napasi oleh sifat kebinatangan. Bahkan tikus-tikus berdasi telah menjadi bunglon-bunglon berdasi dan suaranya nyaring seperti jangkrik. Bunglon sebagai personifikasi orang culas, lebih tragis, para bunglon senang melihat kebodohan bahkan semakin berkembang taktiknya memelihara kebodohan, termasuk dengan menggunakan instrumen agama sekalipun. Ha …ha.. ini negeri sengkarut dan negeri bunglon, karena bangsa yang penduduknya mayoritas bunglon bukanlah bangsa besar, melainkan bangsa yang sedang bermasalah. Di negeri sengkarut apapun bisa terjadi dimana kelompok bunglon yang menjelma menjadi laron dan berkumpul bukanlah ciri asli dari masyarakat kita. Kelompok ini selalu menjadi noda dalam sejarah suatu bangsa…untuk selengkapnya silahkan dibaca dalam buku ‘negeri sengkarut’ karya Lalu Nurul Yaqin & Ali Bin Dachlan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Home
Account
Berita
Search
error: Content is protected !!